Jaksa Agung Merrick Garland tampak marah dalam sidang DPR pada hari Rabu ketika seorang anggota parlemen dari Partai Republik menyatakan Departemen Kehakiman menargetkan umat Katolik.
“Gagasan bahwa seseorang dengan latar belakang keluarga saya akan mendiskriminasi agama apa pun sangatlah keterlaluan, sangat tidak masuk akal,” kata Garland dalam sidang Komite Kehakiman DPR.
Garland, seorang Yahudi, telah menjelaskan dalam pernyataan pembukaannya bahwa anggota keluarganya adalah korban penganiayaan agama di Eropa dan saudara neneknya dibunuh dalam Holocaust.
“Tidak diragukan lagi, tapi bagi Amerika, hal yang sama akan terjadi pada nenek saya,” kata Garland dalam pidato pembukaannya, menurut USA As we speak. “Tetapi negara ini menerima dia, dan di bawah perlindungan hukum kita, dia bisa hidup tanpa rasa takut akan penganiayaan. Perlindungan itulah yang membedakan negara ini dari negara lain. Perlindungan hukum, supremasi hukum adalah fondasi sistem pemerintahan kita.”
“Membayar hutang keluarga saya kepada negara ini, karena kehidupan kami telah menjadi fokus seluruh karir profesional saya,” lanjutnya.
Garland beberapa kali tampil emosional selama kesaksiannya ketika merujuk pada latar belakang agamanya.
Tegurannya yang berapi-api muncul setelah Anggota Parlemen Jeff Van Drew (RN.J.) mempertanyakan apakah Departemen Kehakiman secara tidak adil menargetkan umat Katolik karena keyakinan agama mereka. Pertanyaannya adalah mengenai memo FBI yang bocor pada bulan Januari berjudul “Ketertarikan Ekstremis Kekerasan yang Bermotivasi Rasial atau Etnis terhadap Ideologi Katolik Radikal-Tradisionalis Hampir Pasti Menghadirkan Peluang Mitigasi Baru,” yang menurut Ketua Komite Kehakiman DPR Jim Jordan (R-Ohio) berarti bahwa FBI menargetkan umat Katolik tertentu sebagai teroris domestik.
“Baik saya maupun direktur FBI mengatakan bahwa kami terkejut… dengan memo itu,” kata Garland sebagai tanggapannya. “Kami terkejut dengan memo itu.”
Drew terus mempertanyakan Garland tentang apakah umat Katolik adalah ekstremis.
“Semua yang ada di memo itu mengerikan,” kata Garland. “Umat Katolik bukan ekstremis, bukan.”
Kesaksian tersebut merupakan bagian dari sidang penyelidikan Departemen Kehakiman terhadap putra Presiden Joe Biden, Hunter Biden. Garland bersaksi bahwa Departemen Kehakiman tidak bersikap lunak terhadap Hunter Biden, seperti yang diklaim oleh Partai Republik.
Supply Hyperlink : bestmeatgrinder.co.uk