Hillary Clinton menilai Presiden Rusia Vladimir Putin akan bersemangat untuk kembali ikut campur dalam pemilihan presiden AS pada tahun 2024.
Saat tampil di “Inside With Jen Psaki” pada hari Minggu, mantan menteri luar negeri tersebut mengatakan bahwa dia yakin Putin ikut campur dalam pemilu sebelumnya dan dia yakin Putin siap untuk menabur perselisihan dalam siklus pemungutan suara tahun depan.
Ketika ditanya apakah masyarakat harus khawatir mengenai potensi campur tangan politik dari Kremlin, Clinton mengatakan kepada Psaki, “Rusia telah membuktikan diri mereka cukup mahir dalam campur tangan dan jika [Putin] punya kesempatan, dia akan melakukannya lagi.”
Pada tahun 2020, penyelidikan Senat menemukan bahwa Rusia memimpin upaya agresif untuk memilih Donald Trump selama pemilu tahun 2016 melawan Clinton.
John Nacion melalui Getty Photographs
Tahun berikutnya, para pejabat intelijen AS menetapkan bahwa Putin ikut campur dalam pemilu tahun 2020 dengan “merendahkan pencalonan Presiden Biden dan Partai Demokrat, mendukung Trump, merusak kepercayaan publik terhadap proses pemilu, dan memperburuk perpecahan sosial-politik di AS”
Clinton mengatakan dia yakin Moskow akan menggunakan taktik yang sama selama pertandingan ulang Trump melawan Biden pada tahun 2024.
“Modus operandinya [is] bahwa dia membenci demokrasi,” jelasnya. “Dia sangat membenci Barat, dan dia sangat membenci kita.”
Clinton mengatakan dia mengkhawatirkan pengaruh Putin selama bertahun-tahun dan menuduh pemimpin Rusia itu mempunyai strategi untuk “merusak dan memecah belah” AS dari dalam.
Mantan senator dari New York ini juga mengkritik Putin atas “invasi biadabnya ke Ukraina” dan menuduh penguasa Rusia tersebut berencana untuk “memperluas jangkauannya” dan “memulihkan kekaisaran Rusia.”
Kontributor melalui Getty Photographs
Menyerukan masyarakat Amerika untuk mengambil sikap melawan “diktator otoriter” dan “para pembela dan pendukungnya,” Clinton mengatakan kepada Psaki, “Kita harus menolak jenis fasisme yang menjalar dari orang-orang yang benar-benar siap untuk mengubah pemikiran mereka, suara mereka untuk mendukung mereka.” calon diktator.”
Putin mempertimbangkan urusan AS pada awal bulan ini di sebuah discussion board ekonomi di Eropa Timur, di mana ia menggambarkan masalah hukum Trump saat ini sebagai penganiayaan politik. Calon presiden terdepan dari Partai Republik pada tahun 2024 saat ini menghadapi 91 dakwaan dalam empat kasus terpisah.
Menuduh pemerintahan Biden melakukan korupsi, Putin mengatakan penyelidikan terhadap Trump mengungkapkan “kebusukan sistem politik Amerika, yang tidak bisa berpura-pura mengajarkan demokrasi kepada orang lain.”
Supply Hyperlink : andrising.co.uk